Berikut Cerita fakta sebuah perusahan besar yang memiliki karyawan yang luar biasa!!! semoga kita terinspirasi atau dapat menerapkan dalam kehidupan kita.
Motivasi Bekerja
Salah satu cara mengenai budaya perusahaan IBM melibatkan pendirian perusahaan, Thomas Watson. Salah satu manajer perusahaan telah membuat kesalahan yang memakan biaya yang sangat tinggi, yang mengharuskan IBM mengeluarkan uang sebesar $3 juta. Manajer tersebut mulai membersihkan mejanya dan bersiap-siap menerima surat perintah pemecatan dirinya. Ketika Watson datang ke kantor manajer tersebut, manajer tersebut memulai perckapan dengan, “saya tau anda berada disini. Saya akan mengundurkan diri saya dan segera meninggalkan perusahaan. ” Watson memandang manajer tersebut dan menjawab dengan tatapan yang hangat: “anda tidak berpikir bahwa saya akan melepaskan anda setelah saya baru saja menghabiskan uang sebesar $3 jutsa untuk melatih anda.” Watson menghargai manajer tersebut, tahu bahwa manjer tersebut ingin bekerja dengan baik, tapi gagal.
Walaupun manajer dalam kasus ini tidak berhasil mencapai kinerja yang baik, dia telah mengeluarkan setiap usaha yang mungkin ia lakukan untuk melakukan pekerjaannya. Watson ingin menemukan atmosfer motivasi yang positip di IBM. Cerita di IBM ini menjadi bagian sejarah budaya perusahaan yang berkenaan dengan Motivasi. Manajer tersebut bagian penting dari IBM dan walaupun dia gagal dalam kasus ini, pemimpin perusahaan selalu siap mendukung mendukung keinginan manajer untuk berkinerja.
Tidak ada orang yang meragukan peranan inti dalam motivasi dalam membentuk prilaku, dan secara sepesifik, dalam mempengaruhkan kinerja pekerjaan dalam organisasi. Akan tetapi, sepenting apa pun motivasi, hal tersebut bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan kinerja. Selama bertahun-tahun, telah diajukan beragam variable lain yang di anggap memainkan peran yang penting dalam kinerja. Hal ini mencangkup keterampilan insting, tingkat aspirasi, dan juga faktor-faktor pribadi seperti usia, pendidikan, dan latar belakang keluarga.
pekerjaan mungkin dipandang seperti fungsi kapasitas untuk berkinerja, kesempatan memahami prilaku indivividu.
Walaupun manajer dalam kasus ini tidak berhasil mencapai kinerja yang baik, dia telah mengeluarkan setiap usaha yang mungkin ia lakukan untuk melakukan pekerjaannya. Watson ingin menemukan atmosfer motivasi yang positip di IBM. Cerita di IBM ini menjadi bagian sejarah budaya perusahaan yang berkenaan dengan Motivasi. Manajer tersebut bagian penting dari IBM dan walaupun dia gagal dalam kasus ini, pemimpin perusahaan selalu siap mendukung mendukung keinginan manajer untuk berkinerja.
Tidak ada orang yang meragukan peranan inti dalam motivasi dalam membentuk prilaku, dan secara sepesifik, dalam mempengaruhkan kinerja pekerjaan dalam organisasi. Akan tetapi, sepenting apa pun motivasi, hal tersebut bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan kinerja. Selama bertahun-tahun, telah diajukan beragam variable lain yang di anggap memainkan peran yang penting dalam kinerja. Hal ini mencangkup keterampilan insting, tingkat aspirasi, dan juga faktor-faktor pribadi seperti usia, pendidikan, dan latar belakang keluarga.
pekerjaan mungkin dipandang seperti fungsi kapasitas untuk berkinerja, kesempatan memahami prilaku indivividu.
·kapisitas untuk berkinerja berhubungan dengan seberapa baik keterampilan, kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman individu yang berhubungan dengan pekerjaan.
· Tingkat kinerja pekerjaan yang tinggi hanya memungkin di capai jika seseorang karyawan tahu apa yang seharusnya dilakukan dan bagai mana cara melakukanya.
· Kesempatan untuk berkinerja juga merupakan faktor yang penting dalam membentuk kinerja. Seorang penelitian perusahaan obat fermasi, yang peralatan laboratoriumnya terus menerus mengalami kerusakan, jelas tidak akan mampu berkinerja dengan tingkat yang sama seperti seorang penelitian yang tidak sulit menghadapi kesulitan seperti itu. Kadang-kadang karyawan mungkin kurang memiliki kesempatan untuk berkinerja bukan karena peralatan yang buruk atau teknologi yang usang, akan tetapi karena keputusan yang buruk dan sikap yang kuno.
· kesediaan untuk berkinerja, berhubungan dengan sejauh mana seorang individu ingin atau pun bersedia berusaha untuk mencapai kinerja yang baik di pekerjaan. Dengan kata lain, faktor ini adalah motivasi, dan faktor inilah yang akan dibahas, tidak ada kombinasi dari kapasitas dan kesmpatan yang akan menghasilkan kinerja yang tinggi jika tidak ada tingkat motivasi atau keinginan berkinerja.
dari perspektif manajerial, kita harus tahu bahwa motivasi, kapasitas dari kesmpatan kinerja itu sendiri tidak menjamin tingkat kinerja yang tinggi. Dalam semua aspek, individu tersebut sudah termotivasi, apa yang benar-benar di inginkan oleh manajer adalah motivasi yang menhasilkan banyak jenis prilaku untuk memahami perbedaan ini, ada baiknya kita melihat motivasi sebagaimana yang di bentuk setidaknya 3 komponen yang berbeda : Arah, intensitas, dan ketekunan.
· Arah berhubungan dengan apa yang akan seorang individu pilih ketika iya dihadapkan dengan sejumlah alternative yang mungkin dilakukan.
· Komponen Intensitas dari motivasi merujuk pada kekuatan dari respon ketika arah dari motivasi telah di pilih.
· Ketekunan merupakan komponen yang penting dari motivas. Ketekunan merujuk pada berapa lama seorang akan memberikan usaha mereka.
TITIK AWAL INDIVIDU
Sebagian besar harus memotivasi kelompok orang yang beragam, yang dalam banyak hal yang tidak bisa di ramalkan keragaman tampak dalam pola prilaku yang berbeda dalam beberapa hal berhubungan dengan kebutuhan dan tujuan.
Orang selalu berusaha mengurangi berbagai kekurangan kebutuhan. Kekurangan kebutuhan memicu peroses pencarian cara untuk mengurangi ketegangan yang di sebabkan oleh kekurangan. Suatu tindakan di pilih dan prilaku yang pencapai tujuan akan muncul.
Pentingnya tujuan dalam setiap pembahasan motivasi tampaknyata. Peroses motivasi seperti yang diinterprestasikan oleh sebagian besar ahli teori, di arahkan pada tujuan, tujuan, atau hasil, yang di cari oleh karyawan di pandang sebagai kekuatan yang menarik orang tersebut. Pencapaian dari tujuan yang di inginkan dapat menghasilkan pengurangan kekurangan kebutuhan yang signifikan.
Terdapat banyak teori motivasi dan temuan penelitian yang berusaha memberikan penjelasan mengenai prilaku-hasil. Setiap teori dapat diklasifikasikan kedalam pendekatan isi atau pendekatan proses dari motivasi, pendekatan isi berfokus pengidentifikasian faktor-faktor motivasi, pendekatan peroses berfokus pada penggambaran bagaiman prilaku dimotivasi.
Komentar
Posting Komentar